Catat! Pekan Depan Dewas KPK Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli
Pernyataan itu disampaikan Robin dalam kapasitas saksi untuk terdakwa Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial yang didakwa menyuap eks penyidik KPK itu sebesar Rp 1,695 miliar.
Suap itu bertujuan agar penyidik KPK tidak menaikkan kasus dugaan korupsi ke tingkat penyidikan.
Sidang tersebut melalui teleconference. Di mana majelis hakim, sebagian jaksa penuntut umum (JPU) KPK, dan penasihat hukum terdakwa hadir di Pengadilan Tipikor Medan.
Dalam sidang itu Robin menyebut bahwa Syahrial sempat bercerita ingin meminta bantuan terkait masalah hukum soal jual beli jabatan yang sedang tahap penyelidikan di KPK.
"Di awal, terdakwa (Syahrial) menyampaikan baru saja ditelepon oleh Bu Lili yang menyampaikan bahwa 'Yal, gimana? Berkas kamu di meja saya nih'. Itu Bu Lili sampaikan kepada terdakwa saat itu," beber Robin.
Menurut AKP Stepanus Robin Pattuju yang sudah dipecat dengan tidak hormat dari KPK, Syahrial pun saat itu meminta bantuan kepada Lili.
"Kemudian terdakwa menyampaikan kepada Bu Lili 'bantulah Bu'. Kemudian setelah itu, Bu Lili menyampaikan 'Ya, sudah, ketemu dengan orang saya di Medan namanya Fahri Aceh'," tutur Robin menceritakan pembicaraan Lili dengan Syahrial.
Walakin, Robin mengaku tidak mengetahui apakah akhirnya Syahrial jadi bertemu dengan Fahri Aceh atau tidak.
Anggota Dewas Syamsuddin Haris menyatakan pihaknya menerapkan prinsip zero tolerance terhadap pelanggaran etik oleh seluruh insan KPK
- Canda Habiburokhman Sebut Steven Seagal Ikut Memilih Capim dan Cadewas KPK
- Komisi III DPR Pilih 5 Pimpinan KPK 2024-2029, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
- Hari Ini, Komisi III DPR Mulai Uji Kepatutan dan Kelayakan 10 Calon Dewas KPK
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi III Bakal Mulai Fit And Proper Test ke Capim dan Cadewas KPK, Kapan?
- Fraksi PDIP Bakal Libatkan Aktivis Melihat Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK