Catat, Sebegini Anggaran Subsidi LPG 3 Kilogram
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, buka-bukaan mengenai anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan subsidi ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram.
Karena itu, pemerintah ingin tata kelola penyaluran LPG 3 kilogram tidak dicurangi dan gas melon tersebut bisa dirasakan rakyat dengan harga murah.
"Kita ini kan subsidi besar Rp 87 triliun, ini diharapkan masyarakat mendapatkan harga dengan yang semurah-murah mungkin," kata Bahlil dikutip, Kamis (6/2).
Bahlil menuturkan Kementerian ESDM telah menemukan beberapa indikasi kecurangan di lapangan terkait besaran harga gas melon tersebut.
Menurut Bahlil, kecurangan itu di antaranya peningkatan harga yang signifikan dari harga normal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Ada di tingkat-tingkat masyarakat itu, gas 3 kilogram dibeli sampai harga Rp 25 ribu per tabung. Harusnya berdasarkan perhitungan kami maksimal itu di angka di bawah Rp 20 ribu sekitar Rp 18 ribu-Rp 19 ribu. Apalagi kalau langka beberapa bulan lalu Rp 25 ribu, ada juga yang Rp 30 ribu," ujar Bahlil.
Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar juga menemukan kecurangan pengoplosan kandungan gas yang dinilai sangat merugikan rakyat.
"Tidak hanya itu, ada juga yang mengoplos. Ini kan sayang," katanya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, buka-bukaan mengenai anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan subsidi ke LPG 3 kilogram.
- Pengecer Elpiji 3 Kg Kembali Berjualan, Anggota DPR Arisal Aziz: Presiden Prabowo Mendengarkan Jeritan Rakyat
- Pj Gubernur Jabar Pastikan Distribusi Elpiji 3 Kg Normal Lagi, Pengecer Bisa Kembali Berjualan
- Kementerian ESDM dan Pertamina Gercep Tinjau Suplai LPG dari SPBE hingga Subpangkalan
- Sidak LPG 3 Kilogram ke Riau, Bahlil Pastikan Kebijakan Sampai Masyakat
- Mengapa Harus Menata Distribusi Penjualan Gas Melon?
- Demokrat Apresiasi Respons Cepat Presiden Prabowo Soal LPG 3 Kg