Catat Sejarah
Oleh: Dahlan Iskan
Ganjar harus terus bergerak. Jokowi membantu pergerakan itu. Ganjar pun kian populer.
Media mencatat: Megawati tidak berkenan dengan manuver Ganjar. Dianggap mencuri start. Disindir-sindir. Sampai tidak diundang dalam pertemuan partai. Namun, Ganjar terus bergerak.
Pendukungnya kian besar. Kian fanatik. Sampai Ganjar dianggap kian mbalelo pada partai, bahkan dianggap bukan lagi banteng.
Sudah jadi celeng.
Media mencatat: sebagian pendukung menginginkan Ganjar tidak surut. Kalau perlu melawan. Jokowi juga terus mempromosikannya.
Pendukung Ganjar pun sampai membuat reaksi: gerakan celeng. Lagu Celeng Degleng pun viral.
Media mencatat: popularitas Ganjar naik terus. Popularitas Mbak Puan seperti berhenti di sekitar 2 persen.
Media mencatat: tiba-tiba Megawati menaikkan Ganjar ke pelaminan. Justru di hari kejepit: menjelang Lebaran.
Media TIDAK mencatat: benarkah Jokowi masih punya usaha terakhir, yakni menggabungkan Prabowo (capres) dan Ganjar (cawapres). Rumornya sangat luas.
- Agustiar-Edy Siap Menjalankan Program Asta Cita Prabowo Demi Menyinkronkan Pembangunan Kalteng
- Darmizal Apresiasi Langkah Erick Thohir Mentransformasi Sepak Bola Nasional
- Kokkang Ibunda
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi