Catatan Akhir Tahun 2021: Politikus PKS Johan Rosihan Soroti Harga Komoditas Pangan
Johan juga menambahkan tahun 2021 banyak terdapat target produksi pangan yang lebih rendah dari tahun sebelumnya karena keterbatasan anggaran akibat pemotongan Anggaran Kementan 2021.
Menurut dia, penurunan produksi Pertanian akan berdampak pada kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan pangan, jika semakin melebar maka pemerintah hanya bisa meningkatkan kebutuhan impor sehingga ketergantungan impor terus meningkat setiap tahun.
Anggota Legislatif dari Pulau Sumbawa NTB ini menyatakan bahwa Pemerintah telah terjebak pada program food estate yang banyak menyedot anggaran namun kesesuaian lahan masih bermasalah dan produktivitas yang belum teruji.
“Saya melihat selama ini Pemerintah tidak fokus memperhatikan pengembangan lahan pertanian produktif terutama di Pulau Jawa yang luasnya terus menurun serta tidak punya visi membangun kemandirian pangan nasional melalui program swasembada pangan,” ujar Johan Rosihan.(fri/jpnn)
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Johan Rosihan menilai sepanjang tahun 2021 diwarnai dengan fluktuasi harga komoditas pangan yang tidak terkendali.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Halmahera Timur Siap Menjadi Lumbung Pangan, Farrel Adhitama Punya Strategi Jitu
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia