Catatan Bambang Pamungkas: Cabut Pembekuan, Asal...
jpnn.com - SEPAKBOLA memang olah raga spesial, semua hal yang berkaitan dengan olah raga ini selalu menarik untuk diikuti. Dibelahan dunia manapun, di negara yang sepakbolanya maju sampai ke negara yang sepakbola nya ngga maju-maju, sepakbola selalu memiliki daya tarik tersendiri untuk diperbincangkan. Tidak mengherankan jika olahraga ini menjadi yang paling populer di seantero jagat raya. Suka atau tidak demikian lah adanya.
Termasuk di Indonesia Raya tercinta ini, negara yang sepakbola nya (maaf) kaya akan masalah namun miskin prestasi. Di negeri Merah-Putih ini segala sesuatu yang berkaitan dengan sepakbola juga menjadi hal yang selalu menarik perhatian banyak orang. Baik bagi mereka yang paham maupun mereka yang sok paham, dua golongan yang dalam begitu banyak kesempatan tidak pernah sepaham.
Saya tidak sedang ingin berkata bahwa saya termasuk kedalam golongan orang-orang yang paham, mengingat faktanya banyak intrik-intrik politik di sepakbola Indonesia yang sama sekali tidak saya pahami.
Namun demikian, saya juga menolak untuk masuk kedalam golongan mereka yang sok paham, lha wong faktanya saya berkecimpung di lingkar dalam sepakbola Indonesia. Sehingga sedikit sebanyak tahu mana golongan pandawa, golongan kurawa dan juga sangkuni nya.
Tapi sudah lah kita lewati saja masalah paham atau tidak paham seperti yang tersebut diatas, toh pada akhirnya setiap orang berhak untuk mengeluarkan pendapat mengenai permasalahan sepakbola ini.
Langsung saja ke pokok permasalahan. Beberapa hari belakangan saya banyak mendapat pertanyaan melalui jejaring sosial yang kurang lebih isi nya sebagai berikut:
- - Apakah sudah mengetahui jika ada petisi Cabut Pembekuan PSSI?
- - Jika sudah tahu apakah mendukung petisi tersebut?
- - Jika mendukung apakah sudah menandatangani dan menyebarkan petisi tersebut?
- - Dan apakah sepaham dengan himbauan agar melaporkan Menpora ke Komnas HAM karena telah melanggar hak asasi para pelaku sepakbola?
Saya akan coba jawab satu-persatu dengan jujur di bawah ini:
Pertama apakah saya mengetahui? Iya saya mengetahui, melihat dan membaca petisi tersebut. Kedua, apakah saya mendukung? Sejujurnya, saya dalam posisi yang tidak sepenuhnya yakin, atau katakanlah mendukung namun dengan syarat-syarat tertentu. Ketiga, apakah saya menandatangai dan menyebarkan petisi tersebut? Karena saya tidak sepenuhnya sepaham dengan petisi tersebut, tentu saja tidak.
SEPAKBOLA memang olah raga spesial, semua hal yang berkaitan dengan olah raga ini selalu menarik untuk diikuti. Dibelahan dunia manapun, di
- Pj Gubernur Apresiasi Dampak Positif Aquabike World Championship bagi Sumut
- FIBA Asia Cup 2025: Timnas Basket Putra Cari Peluang Kemenangan Melawan Korea
- Begini Langkah Pordasi Menatap Olimpiade LA 2028, Siapkan Program Kesejahteraan Hewan
- Kekuatan Borneo FC di Mata Adam Alis, Pesaing Kuat Liga 1
- Adam Alis Mengaku Betah di Persib, Berharap Dipermanenkan
- Herve Renard: Selamat untuk Timnas Indonesia, Mereka Layak Menang