Catatan BMKG, Telah Terjadi 8 Kali Gempa yang Sangat Merusak di Selat Sunda
jpnn.com, JAKARTA - Catatan sejarah memperlihatkan telah terjadi delapan kali gempa berkekuatan besar yang merusak sekitar Selat Sunda, Banten.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, gempa terjadi mulai periode 1851 hingga Agustus 2019, sebelum gempa 6,6 M mengguncang pada Jumat (14/1).
"Perlu kami sampaikan berdasarkan catatan sejarah kegempaan, sejak 1851 hingga 2019, telah terjadi beberapa kali gempa bumi di wilayah tersebut," ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Dia memerinci gempa kuat di sekitar Teluk Betung dan Selat Sunda menyebabkan gelombang tsunami setinggi 1,5 meter pada Mei 1851.
Namun, tidak ada laporan berapa kekuatannya.
Kemudian, gempa yang juga tidak diketahui kekuatannya menyebabkan tsunami kecil pada 9 Januari 1852.
Tsunami di atas 30 meter akibat letusan Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Lalu, gempa magnitudo 7,9 yang berpusat di selatan Selat Sunda dan menyebabkan kerusakan di Banten pada 23 Februari 1903.
Catatan BMKG memperlihatkan telah terjadi delapan kali gempa yang merusak di sekitar Selat Sunda.
- Gempa 2 Kali Berturut-turut di Karawang pada Jumat, BPBD: Tidak Ada Laporan Kerusakan
- Seluruh Wilayah Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Pada Kamis
- Badan Geologi: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Awas, Berpotensi Erupsi Susulan
- Ada Potensi Bencana di Tangerang Sore Ini, Mohon Hati-Hati
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jakarta, Hujan Mulai Siang
- ASDP Imbau Pengguna Jasa Penyeberangan Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem