Catatan Dahlan Iskan tentang Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (4)
Terinspirasi Kualitas Kopi dari Luwak Brrruuuttt....
Sabtu, 17 Januari 2009 – 08:29 WIB
Di samping untuk memasok supermarket dan dimakan sendiri, diapakan hasil holtikultura yang kini sudah total menggantikan ladang opium di Golden Triangle itu? Juga harus dibuat snack. Maka, snack yang di dalamnya berisi campuran irisan wortel, mentimun, pisang, apel, dan entah apa lagi diciptakan. Rasanya rame. Mentimun pun dalam bentuk snack ternyata gurih juga.
Khun Chai tidak mau produk-produk serba-Doi Tung ini masuk begitu saja ke supermarket atau toko biasa. Sebagai produk baru, dia melihat merek-merek Doi Tung akan langsung tenggelam kalau harus dipersaingkan dengan produk-produk lama yang sudah berjaya di pasar. Doi Tung lantas mendirikan toko-toko Doi Tung. Di kawasan Doi Tung sendiri maupun di Bangkok. ''Di Bangkok kami sudah punya lima toko Doi Tung. Dan, masih akan tambah terus,'' ujar Khun Chai.
Toko-toko Doi Tung selalu khas: ada satu seksi yang menjual produk-produk industri makanan Doi Tung, ada satu seksi berupa kafe Doi Tung, ada satu seksi menjual bibit tanaman dan bunga Doi Tung, lalu ada satu seksi lagi menjual hasil kerajinan tangan Doi Tung.
Doi Tung punya nilai tambah untuk bahan promosinya. Di semua kemasan produk Doi Tung ditempelkan pernyataan dari UNESCO bahwa produk ini telah berjasa dalam memberantas opium dan menghutankan kawasan pegunungan. Lalu, ada lambang Perserikatan Bangsa-Bangsanya di atasnya.
Produk holtikultura pengganti opium mulai membuahkan hasil. Agar bisa bertahan dan menguat di pasar, Kun Chai mempunyai cara kreatif bagaimana memasarkan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala