Catatan Dahlan Iskan tentang Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (Tamat)
Bank Kambing untuk Wilayah Golden Crescent
Senin, 19 Januari 2009 – 00:37 WIB
Di induk pipanya dipasangi alat pengukur waktu otomatis. Artinya, pada jam-jam tertentu, pipa tersebut mengalirkan air. Lalu volume airnya diatur secara otomatis pula, agar tidak terjadi pemborosan air. Dengan cara ini tanaman hanya ditetesi air secukupnya, bukan dialiri.
Kesulitannya luar biasa dan sangat khas Afghanistan. Barangkali juga khas dari sebuah negara Islam. Kalau saja ini terjadi di Thailand, tidak akan jadi hambatan. Tapi di Afghanistan, Khun Chai harus benar-benar hati-hati: menyangkut agama. Mengapa? Di seluruh dunia hanya Israel yang paling ahli dalam penerapan teknologi pengairan tetes ini. Khun Chai hanya bisa mendapatkan ahlinya dari negara Yahudi itu.
Dari segi Yahudinya tidak masalah: mereka penjual teknologi. Yang dia perlukan adalah pasar. Kalau toh ada yang ditakutkan hanyalah keselamatan jiwa karena akan bertugas di daerah konflik. Ini pun bisa diatasi dengan menjual produknya lebih mahal karena harus tambah biaya asuransi.
Tapi, bagi orang Afghanistan ini urusan besar. Apakah mereka mau ada orang Yahudi menjadi guru di Afghanistan. Apakah mereka mau belajar dari orang Yahudi. Khun Chai punya cara: mempertemukan orang-orang Afghanistan dan orang-orang Yahudi itu di Doi Tung. Toh Khun Chai memang harus mendidik banyak orang Afghanistan untuk belajar pertanian maju di Thailand. Terutama, mereka yang akan menjadi tenaga inti proyek pembangunan kembali pertanian di Kandahar itu. Akhirnya 30 orang Afghanistan didatangkan ke Doi Tung. Tentu setelah dites mengenai ketertarikannya akan pengembangan pertanian dan pengembangan masyarakat.
Kesuksesan melenyapkan opium dari Golden Triangle membuat Khun Chai semakin menarik perhatian PBB. Kerja besar berikutnya menanti, yakni mengikis
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala