Catatan dari Wakil Ketua MPR Untuk Puan Maharani, Soal Sumbar dan Pancasila

Catatan dari Wakil Ketua MPR Untuk Puan Maharani, Soal Sumbar dan Pancasila
Hidayat Nur Wahid. Foto Ricardo/JPNN

Antara lain, penghargaan Parahita Eka Praya dari Presiden SBY pada 2012.

Lalu, pada 2014 dan 2017 malah Presiden Jokowi memberikan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara serta penghargaan Pembina Kabupaten dan Kota Peduli HAM kepada Gubernur Sumbar.

“Itu bukti bagaimana Sumatera Barat sampai sekarang pun, saat dipimpin oleh kader PKS, tetap menjaga serta melaksanakan Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, bahkan dengan kualitas unggulan, sehingga dua Presiden RI dari latar belakang partai yang berbeda, memberikan penghargaan negara,” kata HNW.

Kinerja itu tetap dijaga oleh Gubernur Irwan Prayitno, bahkan sekalipun dengan segala keterbatasan anggaran dan fasilitas.

Saat bangsa Indonesia dan rakyat Sumbar terkena darurat kesehatan Covid-19, Gubernur Irwan dinilai berkinerja terbaik sehingga mendapatkan penilaian positif dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) karena di wilayahnya berhasil menguji spesimen 3.000 per hari sekalipun APBD-nya tidak tinggi.

Serta mendirikan Rumah Sakit Khusus untuk pasien Covid-19.

“Mendagri bahkan meminta kepala-kepala daerah lain untuk menghubungi dan belajar dari Gubernur Sumbar,” ungkapnya.

Penilaian Mendagri ini juga bukti lain kesalahan persepsi dan opini bahwa Sumbar tidak mendukung Pancasila.

Seingat Wakil Ketua MPR RI ini, masyarakat Sumbar tidak pernah mengusulkan Pancasila diperas menjadi trisila atau ekasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News