Catatan Kecil Sang Sukarelawan Dokter Bedah, Siap Operasi Pasien di Atas Kapal
Kala itu, menurut dr. Kezia, dia bersama para dokter dan tenaga medis lainnya seperti perawat dan apoteker tidur di atas kapal selama tiga bulan bertugas.
Dokter Kezia Sinaga saat melakukan tindakan operasi di atas kapal RS Apung dr. Lie Dharmawan. Foto: Dika Rahardjo/JPNN
Para sukarelawan dokter dan tenaga medis itu memberikan pelayanan kesehatan dan operasi gratis untuk warga kepulauan yang didatangi RSA.
“Kami biasanya Sabtu-Minggu tidak ada aktivitas saat bertugas ke kepulauan. Namun, kami tetap standby apabila ada rumah sakit di darat dan pulau-pulau sekitar yang membutuhkan bantuan kami untuk melakukan operasi,” sambung dokter Kezia.
Dokter Kezia mengaku memang ada perbedaan saat menghadapi pasien di wilayah kepulauan dengan di kota besar.
Oleh karena itu, para tenaga medis harus ekstrasabar memberikan penjelasan bila ada pasien yang menderita penyakit tertentu tetapi takut menjalani operasi di atas kapal.
“Kami coba sebisa mungkin sampaikan dengan bahasa sederhana sehingga warga paham dengan tujuan adanya tindakan operasi,” lanjutnya.
Para sukarelawan dokter bedah merasakan pengalaman baru dan berbeda menjalankan operasi pasien di atas kapal RSA dr. Lie Dharmawan
- Dokter Indonesia Pelajari Teknologi Bedah Tulang Belakang Minimal Invasif di Korsel
- Baru 45 Hari Beroperasi, RS Apung PIS dan doctorSHARE Melayani 3.370 Pasien
- Rumah Sakit Apung PIS dan doctorSHARE Beroperasi di Tanah Papua
- Unggul di Antara 150 Negara, Rumah Sakit Apung doctorSHARE Terima Penghargaan di COP28 Dubai
- Gandeng doctorSHARE, Pertamina Sediakan Layanan Rumah Sakit Apung di Papua
- Menkes Apresiasi Langkah doctorSHARE yang Telah 14 Tahun Melayani Masyarakat Kurang Mampu