Catatan Ketua MPR: Bersama Melangkah di Era Transisi Energi Mewujudkan Target NZE
Oleh: Bambang Soesatyo

jpnn.com, JAKARTA - NET Zero Emission (NZE) atau netralitas karbon tahun 2060 menjadi agenda kerja dan proses berkelanjutan untuk transisi penggunaan energi, dari energi fosil yang polutif ke energi bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan, hasil dari pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Melalui tersedianya sumber-sumber energi bersih yang lebih dari memadai dan beragam, Indonesia diyakini mampu merealisasikan NZE pada waktunya.
Namun, sebagaimana sudah dipahami bersama, transisi energi tidak bisa berlangsung cepat.
Tidak hanya inovasi, melainkan juga perlu kerja dan proses berkelanjutan yang konsisten dengan durasi waktu hingga puluhan tahun.
Sebab, dalam tahap transisi itu, harus diupayakan teknologi baru untuk memproses ragam sumber energi menjadi energi bersih siap pakai.
Sudah barang tentu butuh investasi, termasuk menyediakan infrastruktur energi untuk interkoneksi jaringan.
Komitmen merealisasikan NZE merupakan bagian dari upaya komunitas global merawat dan merevitalisasi bumi yang tengah berselimut krisis iklim.
Sejumlah penelitian sudah membuktikan bahwa penggunaan atau pembakaran energi fosil untuk industri dan transportasi yang terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir menjadi penyumbang terbesar gas karbon dioksida (CO2) --juga dikenal sebagai gas rumah kaca (GRK).
Indonesia bersama negara-negara anggota G20 menunjukan kesungguhan dengan menetapkan target NZE pada kisaran waktu tahun 2050-2070.
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Terima Aspirasi IOJI, Wakil Ketua MPR Komitmen Perjuangkan Konstitusi Pro Lingkungan
- Mendunia, Herco Digital Raih Penghargaan di Asia Tenggara
- Anggota Dewan DIY Dorong Terwujudnya Regulasi Smart Province
- Prabowo Bertemu Menlu Prancis, Minta Perluas Kerja Sama Pertahanan dan Teknologi
- ISACA Indonesia Lantik Kepengurusan, Harun Al Rasyid Pertegas Soal Peningkatan IT GRC