Catatan Ketua MPR: Fakta Kemiskinan, PHK, dan Urgensi Jaring Pengaman Pangan
Oleh: Bambang Soesatyo
jpnn.com, JAKARTA - Gagasan presiden terpilih Prabowo Subianto tentang jaring pengaman pangan (food safety nets) menjadi sangat relevan dan urgen jika dihadapkan pada ekses ketidakpastian saat ini, utamanya terhadap komunitas yang lemah dan berkekurangan.
Meningkatnya jumlah warga miskin akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), realisasi jaring pengaman pangan harus dipastikan efektif untuk memenuhi kebutuhan individu atau komunitas warga yang rentan dari kerawanan pangan.
Segera setelah naiknya harga minyak mentah di pasar dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Amerika Serikat), sebagian besar publik paham bahwa perekonomian nasional pun menerima ekses dari fluktuasi dua indikator itu.
Banyak orang pun mengatakan perekonomian Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Harga barang dan jasa naik, daya beli pun menurun.
Bahkan komunitas kelas menengah pun mengeluh, karena tabungan keluarga menipis, dikuras untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Perekonomian nasional yang sedang tidak baik-baik saja itu semakin terkonfirmasi dengan laporan dan pemberitaan tentang masifnya PHK.
Berbagai kalangan sudah coba memprediksi apa yang akan dihadapi masyarakat dalam bulan-bulan mendatang.
Gagasan dan program prioritas dari Prabowo tentang jaring pengaman pangan menjadi sangat relevan di tengah jumlah warga miskin meningkat akibat gelombang PHK
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Agustiar-Edy Siap Menjalankan Program Asta Cita Prabowo Demi Menyinkronkan Pembangunan Kalteng
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad