Catatan Ketua MPR: Fakta Kemiskinan, PHK, dan Urgensi Jaring Pengaman Pangan

Oleh: Bambang Soesatyo

Catatan Ketua MPR: Fakta Kemiskinan, PHK, dan Urgensi Jaring Pengaman Pangan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Di Brasil, program Bolsa Família memberikan transfer tunai kepada keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka bersekolah dan mendapatkan imunisasi.

Dengan begitu, dalam konteks penerapan jaring pengaman pangan di Indonesia nantinya sudah tersedia contoh kasus yang bisa dipelajari.

Sebenarnya, dalam skala yang lebih kecil, esensi jaring pengaman pangan hingga hari-hari ini pun masih dipraktikan sejumlah komunitas di Indonesia.

Terpanggil karena peduli pada mereka yang lemah, kepada warga yang berkekurangan hingga peduli pada komunitas difabel, sejumlah komunitas berinsiatif membantu mereka dengan memasak, menyediakan dan membagikan makanan.

Di sepanjang durasi krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 (2020-2022), inisiatif yang sama sangat marak, karena banyak komunitas di berbagai daerah mempraktikkan jaring pengaman pangan itu.

Kini, ketika perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja, yang ditandai oleh meningkatnya jumlah pengangguran akibat masifnya PHK, intervensi negara melalui jaring pengaman pangan yang digagas Prabowo selaku presiden terpilih semakin nyata urgensinya.

Ketika gagasan itu direalisasikan, program itu setidaknya dapat meringankan beban kehidupan bagi mereka yang lemah dan berkekurangan akibat PHK, serta membantu komunitas difabel.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang.

Gagasan dan program prioritas dari Prabowo tentang jaring pengaman pangan menjadi sangat relevan di tengah jumlah warga miskin meningkat akibat gelombang PHK

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News