Catatan Ketua MPR: Memastikan Subsidi Tepat Sasaran Demi Sehatnya APBN
Oleh: Bambang Soesatyo
Lagi pula, atas nama disiplin anggaran, hampir tidak mungkin pemerintah tahun ini menambah lagi anggaran untuk subsidi energi, khususnya BBM.
Kegelisahan itulah yang mendorong pemerintah mewacanakan kebijaksanaan untuk menaikkan harga BBM.
Namun, diyakini bahwa pemerintah tidak akan gegabah. Sejumlah aspek pasti tetap diperhitungkan oleh pemerintah.
Sebab, menaikkan harga jual BBM selalu menimbulkan efek domino yang dampaknya pun tak kalah seriusnya.
Misalnya, dampak pada percepatan laju inflasi hingga memperlemah daya beli masyarakat kebanyakan.
Sebab, menaikkan harga energi berkonsekuensi logis pada naiknya biaya produksi dan distribusi, untuk kemudian berujung pada naiknya harga barang dan jasa.
Sambil menunggu keputusan pemerintah, sangat relevan untuk menggarisbawahi penjelasan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, baru-baru ini.
Menteri ESDM menegaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan sejumlah opsi agar penyaluran BBM bersubsidi benar-benar tepat sasaran.
BBM bersubsidi idealnya hanya boleh dikonsumsi oleh kelompok masyarakat yang berhak, tetapi dalam praktiknya tidak demikian
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- 4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T
- Jika Terpilih jadi Gubernur, Ridwan Kamil Janjikan Warga Dapat Bansos Double
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sikap Keuangan
- Profil & Rekam Jejak Sri Mulyani yang Kembali Memimpin Kemenkeu