Catatan Ketua MPR: Merawat Daya Beli dan Konsumsi Rumah Tangga
Oleh: Bambang Soesatyo

jpnn.com, JAKARTA - Konsumsi masyarakat atau rumah tangga sebagai faktor yang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi jangan diperlemah.
Sebaliknya, negara patut menjabarkan dan menerapkan kebijakan yang berfokus pada merawat dan memperkuat daya beli masyarakat.
Karena itu, kecenderungan naiknya harga bahan pangan akhir-akhir ini harus direspons dengan kebijakan yang tepat guna menghindari peningkatan laju inflasi.
Inflasi yang jauh dari takaran moderat selalu menghadirkan kesulitan bagi kehidupan semua orang.
Sebab, saat inflasi tampak begitu ekstrem, semua orang, tanpa kecuali, dipaksa harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk mendapatkan atau membeli barang dan jasa.
Sementara pada saat yang sama, nilai pendapatan atau penghasilan per orang maupun keluarga tetap alias tidak mengalami kenaikan.
Ketika regulator terlihat tidak sungguh-sungguh mengendalikan laju inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang dan jasa, setiap orang atau keluarga akan sampai pada keputusan untuk menahan diri dengan mengurangi pengeluaran atau belanja konsumtif.
Artinya, konsumsi masyarakat menurun karena melemahnya daya beli akibat naiknya harga barang dan jasa.
Merawat daya beli masyarakat dan kekuatan konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor penyangga pertumbuhan ekonomi nasional
- Waka MPR: Kemampuan Literasi Generasi Muda Harus Ditingkatkan
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran
- Kebijakan DHE SDA: Fondasi Kukuh Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen