Catatan Ketua MPR: Merawat Daya Beli dan Konsumsi Rumah Tangga
Oleh: Bambang Soesatyo

Persoalan riil yang mengemuka adalah seberapa besar dampak tingginya harga beras saat ini terhadap laju inflasi sekarang dan bulan-bulan mendatang.
Mahalnya harga beras dan bahan pangan lain saat ini sudah pasti berkontribusi pada laju inflasi.
Faktor ini tidak boleh disederhanakan, karena pada akhirnya akan berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat.
Sebab, inflasi yang tinggi akan mereduksi kekuatan perekonomian nasional untuk terus bertumbuh.
Faktor inflasi tinggi juga memperlemah atau menggerus daya beli masyarakat, karena tingginya harga bahan pangan tidak diikuti oleh kenaikan penghasilan konsumen atau keluarga.
Kekuatan konsumsi rumah tangga dalam menyumbang dan merawat pertumbuhan ekonomi nasional sudah terbukti.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian nasional pada kuartal IV 2023 bisa tumbuh 5,04 persen berkat kekuatan belanja rumah tangga, meliputi konsumsi, transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel.
Kontribusi belanja rumah tangga terhadap pertumbuhan pada kuartal IV 2023 itu mencapai 2,36 persen.
Merawat daya beli masyarakat dan kekuatan konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor penyangga pertumbuhan ekonomi nasional
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap