Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana

Oleh: Bambang Soesatyo

Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengingatkan Indonesia tidak boleh lengah dan mewaspadai gejala resesi ekonomi dengan bijaksana. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Tercatat bahwa nilai ekspor Indonesia pada Januari 2024 turun 8,06 persen, menjadi 20,52 miliar dolar AS.

Ada surplus karena nilai impor sekitar 18,51 miliar dolar AS atau naik 0,36 persen.

Faktor kedua yang tidak kalah pentingnya untuk terus diwaspadai adalah tekanan terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akibat tingginya suku bunga saat ini.

Belum ada kepastian kapan suku bunga acuan pada tingkat global akan turun.

Total utang luar negeri Indonesia hingga akhir November 2023, menurut catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), adalah Rp 8.041,01 triliun, dengan rasio terhadap PDB 38,11 persen.

Pembayaran bunga utang pemerintah dalam APBN 2023 masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp 441,4 triliun.

Tingginya suku bunga saat ini tentu akan berdampak pada volume pembayaran bunga utang luar negeri di tahun-tahun mendatang.

Berkait dengan pengelolaan APBN dan kebijakan utang luar negeri saat ini dan seterusnya hendaknya sungguh-sungguh dilandasi kehati-hatian, dan selalu berpijak pada skala prioritas, atau sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengingatkan Indonesia tidak boleh lengah dan mewaspadai gejala resesi ekonomi dengan bijaksana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News