Catatan Ketua MPR: Omicron dan Belajar dari Kegagalan Cekal Varian Delta
Oleh: Bambang Soesatyo

Mendorong kepatuhan masyarakat pada Prokes sangat beralasan.
Selain munculnya potensi ancaman dari varian Omicron, masyarakat pun sedang bersiap menyongsong libur natal dan tahun baru (Nataru).
Pada periode libur Nataru, selalu ada potensi meningkatnya mobilitas masyarakat.
Hasil survei Kementerian Perhubungan mengindikasikan tidak kurang dari 19,9 juta warga diprediksi akan melakukan perjalanan mudik saat libur Nataru.
Maka, antisipasi dari semua perangkat kerja pemerintah daerah sangat diperlukan guna meminimalisir penularan Covid-19.
Semua Pemda didorong untuk memperketat pelaksanaan Prokes di ruang publik, khususnya pada moda transportasi umum, stasiun kereta api, terminal bus, bandar udara hingga pelabuhan.
Selain itu, pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) yang masuk ke Indonesia patut diperketat.
Pengawasan yang sama ketat juga dilakukan pada WNI yang baru kembali dari perjalanan di negara lain.
Ketentuan masa karantina 10 hari bagi WNA dan WNI pelaku perjalanan luar negeri harus dilaksanakan dengan konsisten, tanpa kompromi dan tidak boleh ada pengecualian.
Pada situasi seperti sekarang akan sangat ideal jika semua pihak mau menahan diri untuk tidak bepergian ke negara lain, jika memang tidak ada urgensinya sama sekali.
Munculnya varian Omicron semakin memperjelas situasi global yang belum menentu. (***)
Potensi penularan varian Omicron hendaknya mengingatkan masyarakat tentang kegagalan pihak berwenang di dalam negeri mencekal varian Delta dari India
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban