Catatan Ketua MPR: Perubahan Iklim dan PPHN untuk Ketahanan Pangan
Oleh: Bambang Soesatyo
jpnn.com, JAKARTA - Potensi menurunnya produktivitas sektor pertanian tanaman pangan akibat perubahan iklim akan menghadirkan tantangan serius bagi masa depan generasi anak cucu.
Strategi negara-bangsa untuk merespons tantangan itu idealnya mulai dirumuskan dan disepakati sejak sekarang.
Demi konsistensi serta ketaatan penyelenggara pemerintahan, kesepakatan atas strategi pembangunan sektor pertanian tanaman pangan itu akan ditetapkan dalam pokok-pokok haluan negara (PPHN).
Berfungsi sebagai arah dasar pembangunan nasional, PPHN patut dan wajib memberi penekanan khusus tentang masa depan aspek ketahanan pangan negara-bangsa.
Masalah ini perlu mendapat perhatian khusus karena perubahan iklim dengan segala eksesnya berpotensi melemahkan ketahanan pangan nasional di masa depan.
Para ahli, termasuk organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO), sudah membuat penelitian dan perkiraan tentang dampak perubahan iklim terhadap sektor tanaman pangan di dalam negeri.
Penelitian itu mengingatkan semua elemen masyarakat bahwa akan terjadi penurunan produksi tanaman pangan akibat pola musim yang tak menentu.
Karena banjir atau durasi kekeringan yang panjang, produksi tanaman pangan di Jawa berpotensi turun sekitar lima persen pada 2025, dan 10 persen pada 2050.
PPHN akan mendorong pemerintah untuk segera memulai langkah atau program-program kekinian yang dapat meminimalisir dampak perubahan iklim
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- Gelar Kongres, Suku Sama-Bajau Menyatu demi Masa Depan & Raih Ketahanan Pangan dari Lautan
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- UID Sukses Gelar Forum Merajut Masa Depan Indonesia