Catatan Ketua MPR RI: Bekerja Mewujudkan Akhir Pandemi
Kendati masih harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan riil minimum akan vaksin corona, Indonesia harus mulai bergerak dengan program-program yang realistis untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
Modal awal yang sudah tersedia sekarang diharapkan menjadi faktor pendorong semangat dan motivasi. Konsistensi pada kepatuhan dan kesadaran melaksanakan protokol kesehatan harus terjaga agar jumlah kasus Covid-19 bisa ditekan ke level terendah.
Total kebutuhan Indonesia akan vaksin corona nyatanya tidak kecil. Acuannya adalah jumlah penduduk. Menurut data Kementerian Dalam Negeri cq Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), jumlah penduduk Indonesia tahun ini mencapai 268.583.016 jiwa.
Maka, kebutuhan riilnya adalah dua kali lipat dari jumlah itu, atau hampir 600 juta dosis vaksin corona. Dengan asumsi bahwa kekebalan kelompok harus memvaksinasi 70 persen penduduk, kebutuhan minimum Indonesia mencapai 350 juta dosis vaksin.
Jumlah kebutuhan minimum itu ditetapkan dengan asumsi bahwa harus dilakukan dua kali suntikan vaksin corona bagi setiap orang untuk mencapai kekebalan. Jelas bukan pekerjaan ringan.
Buktinya, dari hasil kerja keras dan lobi yang berkelanjutan oleh pemerintah, Indonesia nyatanya baru bisa mengamankan 270 juta dosis vaksin dari sejumlah produsen di beberapa negara. Artinya, per hari ini, kebutuhan minimum belum tercapai karena memang vaksinnya praktis menjadi barang langka yang dibutuhkan oleh miliaran orang.
Gambaran kebutuhan dan permintaan akan vaksin juga bisa terlihat dari perkembangan jumlah kasus Covid-19 di dunia, serta sejumlah negara yang mencatat jumlah kasus terbanyak.
Menurut Worldometers, kasus Covid-19 di seluruh dunia per Senin (7/12) mencapai 67,3 juta. Amerika Serikat (AS) tetap menjadi negara dengan jumlah terbanyak, mencapai 14,8 juta kasus.
Pemerintah masih mengupayakan tambahan 1,8 juta dosis vaksin corona lagi yang dijadwalkan tiba awal Januari 2021.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten