Catatan Ketua MPR RI: Kerja Berat Dongkrak Konsumsi di Tengah Pandemi dan Resesi
Oleh: Bambang Soesatyo

Pada banyak destinasi di dalam negeri, jumlah wisatawan asing maupun lokal yang berkunjung anjlok sampai rata-rata di atas 80 persen. Maskapai penerbangan jelas terdampak.
Dengan langkanya wisatawan, tingkat hunian hotel tidak sampai 5 persen. Banyak hotel untuk sementara tutup.
Ragam jasa pendukung bisnis hotel, seperti kafe hingga laundry dan pemasok kebutuhan lainnya pasti terkena dampaknya.
Semua ini terjadi karena fakta bahwa sebagian besar masyarakat masih waspada pandemi dan was-was akibat resesi ekonomi saat ini.
Gambaran tentang anjloknya minat masyarakat untuk belanja dan investasi terlihat pada gelembung akumulasi dana pihak ketiga (DPK) di perbankan.
Per Agustus 2020, simpanan dana kelompok penabung di atas Rp 5 miliar memperlihatkan lonjakan sangat signifikan, menjadi Rp 373 triliun dibanding Agustus 2019 yang masih berjumlah Rp 115 triliun.
Kelompok penabung ini diidentifikasi sebagai masyarakat menengah atas dan institusi.
Karena alasan masih pandemi dan mulai resesi, gelembung volume DPK di perbankan dipastikan berlanjut dengan pertumbuhan diperkirakan di atas 8 persen, sementara pertumbuhan kredit diperkirakan tak lebih dari 1,5 persen.
Menarik. Bamsoet memberikan catatan supaya pemerintah lebih meningkatkan kerja untuk mendongkrak konsumsi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
- Waka MPR Dorong Pemda Proaktif Sosialisasikan Persyaratan SPMB 2025 Secara Masif
- Waka MPR Sebut Inisiatif Putra Prabowo Temui Megawati Meneduhkan Dinamika Politik
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus