Catatan Ketua MPR RI, Merawat Ketahanan Komunal di Tengah Pandemi
Oleh: Bambang Soesatyo
Untuk mewujudkan target besar dan strategis ini, Presiden mendesak semua pihak bekerja all out.
Presiden bahkan berulangkali mengingatkan masyarakat akan pentingnya menggunakan masker. Upaya ini diperkuat dengan menghadirkan dukungan dari TNI-Polri.
Presiden menugaskan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Wakil Ketua Pelaksana kedua komite itu. TNI akan mendukung upaya semua pemerintah daerah meningkatkan kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional telah merampungkan beberapa konsep program yang fokus pada upaya merawat ketahanan ekonomi sejumlah komunitas yang terdampak COVID-19, mulai dari komunitas pekerja, tenaga honorer, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga ibu rumah tangga.
Untuk pelaku UMKM, Pemerintah menyiapkan bantuan Rp 2,4 juta untuk setiap unit usaha. Target program ini 12 juta pelaku UMKM. Ibu rumah tangga yang mandiri pun tak luput dari perhatian.
Pemerintah menyiapkan stimulus usaha untuk ibu rumah tangga korban PHK dan pelaku usaha mikro dengan kredit modal kerja tanpa bunga sebesar Rp 2 juta per debitur. Targetnya 6,2 juta ibu rumah tangga.
Sementara itu, bagi pekerja swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan, pemerintah menyediakan bantuan Rp 600.000 per bulan. Dengan alokasi anggaran Rp 31,2 triliun, jumlah penerima bantuan ini mencapai 13 juta pekerja. Bantuan dengan jumlah yang sama juga disiapkan pemerintah untuk komunitas pekerja berstatus pegawai honorer atau bukan pegawai negeri sipil (PNS).
Selain itu, fokus penggunaan dana desa pun telah dialihkan untuk merawat ketahanan ekonomi warga desa.
Itulah beberapa langkah pemerintah yang ditujukan untuk merawat ketahanan setiap komunitas, baik dari aspek kesehatan atau potensi ancaman COVID-19, maupun dari aspek ekonomi warga.
Dua aspek ketahanan itu akan terwujud jika setiap komunitas peduli dan konsisten menerapkan protokol kesehatan. Seperti halnya pemerintah, sebagian besar masyarakat pun amat prihatin dengan lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini. Semua orang menderita dan dirugikan, termasuk anak-anak.
Kecenderungan sekarang ini tidak bisa dibiarkan, sehingga pemerintah telah mengambil beberapa prakarsa dengan mengerahkan semua daya dan strategi. Dengan berbagai cara dan pendekatan, kesehatan masyarakat harus dilindungi dari ancaman COVID-19, dan pada saat bersamaan perekonomian masyarakat harus dikelola sedemikian rupa agar tidak terjerumus ke dalam krisis.
Dua tujuan strategis ini bisa terwujud jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 sekarang ini.
Karena itu, setiap komunitas hendaknya mau bersinergi dengan aparatur negara. Sebab, untuk meredam dan memutus rantai penularan COVID-19, Pemerintah bersama TNI-Polri telah memulai sejumlah pendekatan berskala masif.
Menurut Ketua MPR RI, ada contoh nyata yang patut ditiru. Sejumlah negara berhasil menekan jumlah kasus COVID-19.
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini