Catatan Ketua MPR RI: Salah Kelola SDA di Masa Lalu Jangan Berulang
Oleh: Bambang Soesatyo
Tak hanya keberanian, tetapi juga menjaga konsistensi.
Artinya, begitu hilirisasi industri untuk mengolah SDA sudah dimulai, strategi ini tak boleh lagi berubah atau dihentikan.
Di masa lalu, Indonesia pernah keliru atau melakukan kesalahan dalam mengolah komoditas SDA, khususnya minyak mentah.
Catatan ini penting untuk dipahami generasi terkini.
Sejak dasawarsa 70-an, Indonesia menjadi anggota OPEC (Organization Petroleum Exporting Countries) karena berstatus sebagai negara penghasil minyak.
Namun, Indonesia hanya menghasilkan dan ekspor minyak mentah.
Dalam rentang waktu puluhan tahun, Indonesia yang berstatus ekportir minyak itu justru memiliki ketergantungan sangat tinggi pada bahan bakar minyak (BBM) yang harus diimpor.
Jadi, minyak mentah asal Indonesia diolah di negara lain, lalu diimpor lagi oleh Indonesia setelah menjadi BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kekeliruan atau kesalahan historis seperti ini tak boleh berulang.
Maka, kebijakan mengolah dan menghasilkan ragam produk turunan nikel di dalam negeri sendiri harus direalisasikan dengan berani dan konsisten demi kesejahteraan rakyat. (***)
* Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Universitas Terbuka
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Di masa lalu, Indonesia pernah keliru atau melakukan kesalahan dalam mengolah komoditas SDA, khususnya minyak mentah.
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Proyek PIK 2 Dinilai Menguntungkan Rakyat, JMBB Suarakan Dukungan
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia