Catatan Ketua MPR RI: Sejumlah Persoalan Perlu Dibenahi Sebelum Vaksinasi
Oleh: Bambang Soesatyo

jpnn.com, JAKARTA - Vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan dari virus corona tidak boleh rumit atau membebani masyarakat.
Semua kerumitan tentang data dan informasi, masalah distribusi, hingga faktor harga vaksin, harus dirancang dengan efektif sejak dini.
Menyadari ekses dari penularan virus corona SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab infeksi Covid-19, sebagian besar masyarakat cukup antusias menunggu hadirnya vaksin corona.
Didukung UNICEF dan WHO, hasil survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat, yakni 64,8 persen responden, menyatakan bersedia menggunakan vaksin corona yang akan diberikan pemerintah.
Karena penularan virus ini begitu sulit dihentikan, kehadiran vaksin menjadi harapan semua orang guna mendapatkan kekebalan dari virus corona.
Merespons progres pembuatan vaksin oleh Bio Farma-Sinovac yang dipublikasikan secara berkelanjutan, keyakinan sebagian masyarakat terus bertumbuh.
Dari progres itulah banyak orang mulai berani membuat perkiraan bahwa pemulihan dinamika kehidupan bisa diwujudkan setelah program vaksinasi berskala nasional direalisasikan.
Apalagi, informasi tentang progres pembuatan vaksin dari berbagai negara terus mengalir di ruang publik.
Bamsoet berpesan vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan dari virus corona tidak boleh rumit atau membebani masyarakat.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina