Catatan Kritis Terhadap Pidato Presiden Jokowi pada Akhir Periode Kepemimpinannya
Oleh: DR. I Wayan Sudirta, SH, MH - Anggota Komisi III DPR RI

Penting untuk melihat pernyataan Ketua DPR yakni “satu untuk semua dan semua untuk satu” dan kebersamaan dalam “kebersandingan” untuk membangun bangsa dan negara sesuai dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan.
Perbedaan pandangan politik maupun pendapat bukan menjadi penghalang untuk membangun bangsa dan negara secara bersama-sama. Persatuan dan kesatuan yang dialamatkan oleh Presiden dalam pidatonya memang diperlukan, namun harus sesuai dengan visi dan tujuan bangsa, yang dilakukan berdasarkan filosofi Pancasila, UUD NRI 1945, dan penerapan prinsip demokrasi dan negara hukum secara seimbang.
Pidato Presiden mungkin terkesan sangat singkat dan belum memberikan pencerahan, maka perlu ada penjelasan lanjut kepada masyarakat tentang apa yang perlu menjadi perhatian bersama dalam membangun bangsa secara berkelanjutan dan berkesinambungan dalam mencapai cita-cita bersama.
Apa yang harus diakui sebagai kelemahan dan kekurangan untuk dapat teridentifikasi pada pemerintahan kedepan dan bidang apa saja yang perlu ditingkatkan.(***)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Wayan Sudirta memberikan catatan kritis terhadap pidato Kenegaraan Presiden Jokowi di hadapan di hadapan MPR/DPR/DPD RI.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah