Catatan Peringatan HUT ke-96 Sumpah Pemuda: Kelas Menengah Indonesia Dimiskinkan?
Oleh: Eva Nila Sari - Pegawai Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
GDP/ PDB Indonesia didorong oleh konsumsi rumah tangga. Pada sebagian besar negara maju, konsumsi didorong oleh kelompok Kelas Menengah.
Menurunnya konsumsi Kelas Menengah sangat terkait dengan rendahnya daya beli kelompok ini
Perlu diketahui bahwa telah terjadi pergeseran prioritas pengeluaran Kelas Menengah dalam lima tahun terakhir.
Tekanan ekonomi telah menyebabkan Kelas Menengah lebih fokus pada kebutuhan pokok. Angka Kelas Menengah yang memiliki pekerjaan formal pun terus menurun sedangkan mereka yang bekerja secara informal justru mengalami kenaikan.
Masalahnya, pekerjaan informal membuat Kelas Menengah tidak memiliki jaminan perlindungan sosial yang memadai dan penghasilan dari pekerjaan informal juga sering luput dari potongan pajak.
International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional mengemukakan tingkat pengangguran Indonesia tertinggi di negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Hal ini dijabarkan melalui laporan World Economic Outlook yang terbit April 2024. IMF mendefinisikan unemployment rate sebagai persentase penduduk di usia produktif yakni 15-64 tahun yang sedang mencari pekerjaan.
Mengutip World Economic Outlook, dari 279,96 juta penduduk Indonesia, sekitar 5,2 persennya adalah pengangguran.
Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan dari kelompok pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang suku dan agama pada 28 Oktober 1928.
- Ucok Harapkan Anak Muda Palembang Berpartisipasi dalam Pembangunan
- Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Ajak Pemuda Kembangkan Potensi
- Jelang Pilkada 2024, AKBP Fahrian Ajak Pemuda Jadi Garda Terdepan Melawan Hoax
- Menkomdigi: Saatnya Pemuda Berperan Aktif dalam Ekosistem Digital Nasional
- Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda, BAZNAS Ajak Volunteer Beraksi di Desa Terpencil
- Jadi Irup Hari Sumpah Pemuda, Deputi Hentoro Sampaikan Pesan Menpora Dito Ariotedjo