Catatan Perjalanan dari Makau (1)

Catatan Perjalanan dari Makau (1)
Pemandangan The Venetian dari luar di malam hari.

Tiket feri ke Makau sudah kami beli sejak check in di bandara internasional Kaohsiung, Taiwan. Seperti yang pernah ditulis harian ini, saya dan delapan anggota Rotary Club (RC) Jembatan Merah dan Metropolitan ke empat kota di Taiwan dalam rangka Rotary International Institute dan kunjungan persahabatan ke tiga RC di sana. Pulangnya, kami berpencar. Rotarian (Rtn) Josie dan istri ke Singapura, DGE Rtn Thomas dan istri melanjutkan masa bulan madu mereka di Taiwan, saya, Rtn Naniek, Rtn Yunus dan istri, Rtn Ali Tjekko dan Rtn Erianto ke Makau.

Karena tiket feri sudah dibeli saat check in, ketika tiba di Hongkong, kami cuma perlu ke imigrasi. Setelah itu, ya tinggal melenggang ke terminal feri yang terletak di lantai dasar airport. Semua bagasi kami sudah langsung dikirim ke Makau.

Matahari baru saja terbenam ketika saya dan kawan-kawan tiba di terminal feri Makau. Ada dua perusahaan yang mengelola feri ke Makau. Yang satu berwarna merah, yang lain biru. Nah, feri yang bercat biru itu milik the Venetian.

Venetian sebenarnya menyediakan puluhan shuttle bus gratis dari terminal feri ke hotel terbesar itu. Tetapi, kami memilih ikut bus biasa.  Jarak terminal bus dengan lobi hotel kira-kira 200 meter. Tetapi, tak perlu khawatir. Di setiap tiang pemberhentian ada petugas concierge yang siap membawakan koper-koper penumpang bus ke hotel.

Citra Makau mulai bergeser. Tak lagi sekadar untuk berjudi, tetapi juga sebagai sorganya shopping barang-barang branded dan kota wisata. Dan, yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News