Catatan Perjalanan ke Makau (2)

Nuansa Romawi di Lobi, Merah Oriental di Lantai Kasino

Catatan Perjalanan ke Makau (2)
Catatan Perjalanan ke Makau (2)

Sedangkan Rtn Paychun dan istrinya (yang kemarin juga belum saya sebutkan), menempati sayap utara. Meski terpisah, kami sebenarnya tetap bisa bertemu di lantai yang sama. Namun, untuk itu kita harus melewati jalan yang panjang karena jumlah kamar di tiap lantai sangat banyak dan ukurannya, cukup besar. Namanya juga suite room. Jadi, pasti lebih besar dari ukuran umumnya kamar hotel.

Sedikit koreksi, di tulisan pertama kemarin saya menyebut bahwa lobinya ada di utara dan selatan. Maaf, yang benar adalah di barat dan timur. Kamar-kamarnya yang ada di sayap utara dan selatan. Saya memang belum pernah menginap di Venetian Las Vegas. Tetapi, teman yang pernah menginap di sana dan di Venetian Makau mengatakan, ”Secara umum sama. Sama-sama bergaya renaisans.”

Nuansa Romawi itu sudah bisa dirasakan sejak menginjak lobinya. Tetapi, terputus sedikit menjelang ke kasino karena di kiri kanannya ada toko-toko bergaya modern. Memasuki lantai kasino, nuansa itu belum bisa ditemukan. Sebab, kasinonya bernuansa oriental dengan dominasi warna merah.

Tetapi, justru di situlah keunikan kasino di Venetian Makau dibanding ”saudara tuanya”, Venetian Las Vegas. Meski, keduanya sama-sama milik Sheldon Adelson, mantan reporter pengadilan yang kini jadi orang terkaya ketiga di Amerika Serikat.

SAMA dengan  kompleks serupa di Las Vegas, The Venetian Makau juga bergaya renesans. Bedanya, bangunan di bekas koloni Portugis ini lebih luas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News