Catatan Terbaru Dahlan Iskan soal Singapura
Oleh: Dahlan Iskan
Betapa padatnya Singapura kalau empat negara tadi sudah boleh mengirim turis.
Berangkat ke Singapura saya naik kelas ekonomi. Pakai Singapore Airlines yang paket murah. Penuhnya bukan main. Padahal pesawatnya sudah yang berbadan lebar: A350.
Bandara Juanda sampai kewalahan: kekurangan tenaga.
Dari tiga mesin scanner untuk memeriksa barang milik penumpang, hanya satu yang dijalankan. Yang lain tidak rusak. Hanya saja tidak ada yang mengoperasikan.
Mereka telanjur mendapat pesangon. Akibat sepi berkepanjangan di kala bencana pandemi.
Di Singapura tentu saya juga menemui dr Ben Chua. Sudah tiga tahun tidak bertemu. Saya tidak ingin check-up. Saya tidak merasakan kekurangan apa pun.
Ring yang ia pasang di tubuh saya baik-baik saja –rasanya. Yakni ring sebanyak 670 buah itu. Yang pasang di sepanjang aorta saya: lebih setengah meter. Empat tahun lalu.
Sebelum Covid, dr Ben Chua memberi informasi: akan membangun klinik vascular sendiri. Yang lebih terjangkau. Sebagai ''protes'' atas mahalnya biaya pengobatan di Singapura. Saya memuji niatnya itu.