Catatan untuk Pemerintah: Stimulus Fiskal Belum Cukup Mendorong Pengembangan Green Economy
![Catatan untuk Pemerintah: Stimulus Fiskal Belum Cukup Mendorong Pengembangan Green Economy](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/06/25/ilustrasi-green-economy-foto-global-recycling-38.png)
jpnn.com, JAKARTA - Program Manager di Perkumpulan Prakarsa, Herni Ramdlaningrum mengingatkan pemerintah terus menggenjot kebijakan pro-lingkungan yang dinilai menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan dan praktik ekonomi hijau atau green economy.
Dia mengatakan untuk mewujudkan green economy tersebut dibutuhkan kerja sama berbagai pihak.
Tak hanya pemerintah dan masyarakat sipil saja, tetapi juga butuh intervensi dari lembaga legislatif.
Green economy adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.
"Bagaimanapun climate change is real dan Indonesia harus makin agresif untuk transisi dari brown ke green economy," kata Herni.
Herni menilai paket stimulus kebijakan fiskal belum bisa mendorong pengembangan proyek-proyek green economy.
Penganggaran yang tepat ke arah green bisa secara signifikan mendorong berjalannya proyek-proyek green economy.
Selain itu, dukungan dana dan gerakan yang serentak dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan.
Paket stimulus seperti kebijakan fiskal belum cukup mendorong pengembangan proyek-proyek green economy.
- Hadir di INACRAFT 2025, BUMN Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif
- Pertamina Dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik di Indonesia Versi Majalah TIME
- Komisi VI Apresiasi Kementerian BUMN Efisiensi Anggaran dengan Memotong Fasilitas Pimpinan
- Pertamina Peringkat ke-32 dari Daftar 500 Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik Versi TIME
- Strategi TASPEN Meningkatkan Kepuasan Peserta
- Danantara 1.000 T