Cawagub Hanura Belum Final
jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Sebagai parpol penentu koalisi, Partai Hanura ternyata belum juga mengumumkan rekomendasi cagub dan cawagub yang bakal diusung.
Meski hampir dipastikan mengusung Bupati Lampung Tengah Mustafa sebagai cagub, pengumuman resmi rekomendasi baru dijadwalkan pada Minggu (15/10).
Ketua Tim Pilkada Daerah (TPD) Hanura Lampung Yozi Rizal mengatakan, soal rekom cagub sudah final. Hanya, soal cawagub masih ada perubahan sehingga pengumuman rekom pun ditunda. Sedianya, rekom Hanura akan diumumkan pada (8/10) lalu.
Namun karena ada perubahan situasi, sang cagub meminta agar Hanura menunda pengumuman rekom tersebut.
’’Awalnya akan diumumkan Minggu (8/10) lalu. Rekom dari kami itu sudah berpasangan. Ada cagub dan cawagub. Belakangan, ada perubahan situasi, makanya ditunda pengumuman rekomnya,” kata dia kemarin.
Yozi juga menegaskan Hanura tak mau disalahkan dengan mundurnya pengumuman rekom cagub dan cawagub tersebut. Sebab, menurut Anggota DPRD Lampung itu, permintaan penundaan pengumuman rekom justru datang dari cagub lantaran adanya perubahan cawagub.
”Jangan kami yang disalahkan, ini permintaan cagub. Sebab, adanya perubahan situasi membuat cagub itu merubah cawagub yang akan diusung. Sedangkan kami kan hanya berpedoman pada komitmen kami,” tuturnya.
Ditanya mengapa Hanura yang hanya 2 kursi berani mengajukan cawagub, Yozi menyergah. Menurut dia, bukan Hanura yang meminta adanya cawagub. ”Sekali lagi bukan kami yang mengajukan cawagub, tetapi permintaan dari cagub itu sendiri,” tegasnya.
Sebagai parpol penentu koalisi, Partai Hanura ternyata belum juga mengumumkan rekomendasi cagub dan cawagub yang bakal diusung.
- Sejumlah Tokoh Nasional Bakal Hadir di HUT Ke-18 Hanura
- OSO Optimistis Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024
- Hari Tamher-Aliah Sayuti Terima Dukungan PBB & Hanura pada Pilkada Kota Tual
- Soal Hanura Bergabung atau Tidak dengan Koalisi, OSO Beri Penjelasan Begini
- OSO Instruksikan Kader Memenangkan Calon Kepala Daerah yang Didukung Hanura
- Hanura Gelar Munas IV di Bali, OSO Bakal jadi Ketum Lagi?