Cawapres Mega Belum Tentu Prabowo
Minggu, 26 April 2009 – 12:15 WIB
JAKARTA - Popularitas pendiri Partai Gerindra Prabowo Subianto di kalangan DPD PDIP se-Indonesia rupanya cukup tinggi. Buktinya, di arena rapat kerja nasional (rakernas) partai berlambang banteng moncong putih itu banyak yang menjagokan Prabowo sebagai cawapres pendamping Megawati Soekarnoputri. Namun, salah seorang Wasekjen PDIP menyebutkan, nama Ryamizard Ryacudu masih muncul dari satu DPD, sedangkan Sri Sultan didukung dua DPD.
Sekjen PDIP Pramono Anung mengatakan, dalam rakernas yang baru kali ini diadakan di kantor DPP Jalan Lenteng Agung itu, 33 DPD se-Indonesia memang kembali diberi kesempatan mengusulkan nama cawapres.''Sebanyak 33 provinsi (DPD PDI, Red) menyebutkan satu nama. Tapi, ada tiga provinsi yang menyebutkan dua nama,'' kata Pram -begitu Pramono Anung akrab disapa. Satu nama itu Prabowo, sedangkan dua nama adalah Prabowo dan Sri Sultan HB X.
Baca Juga:
Pram mengatakan, rakernas V sebenarnya mengerucutkan nama-nama kandidat cawapres pendamping Megawati yang berkembang di Rakernas IV Solo pada Januari lalu. ''Prabowo secara dominan disebutkan daerah. Kemungkinan karena ada kedekatan dan kesamaan pandangan. Konstituen partainya (Gerindra) juga dekat dengan PDIP,'' jelasnya. Mengenai figur Sri Sultan, Pram mengatakan ada sejumlah catatan. ''Terutama berkaitan soal kerja sama dengan Golkar,'' imbuhnya.
Baca Juga:
Meski sudah terjadi pengerucutan ke nama Prabowo, Pram menegaskan bahwa keputusan final tetap berada di tangan Megawati. Rakernas, lanjut Pram, juga memberikan tugas kepada Megawati untuk mengambil langkah-langkah strategis dan melakukan komunikasi politik dengan parpol lain. ''Termasuk menentukan cawapres dalam menghadapi pilpres yang akan datang,'' katanya.
JAKARTA - Popularitas pendiri Partai Gerindra Prabowo Subianto di kalangan DPD PDIP se-Indonesia rupanya cukup tinggi. Buktinya, di arena rapat kerja
BERITA TERKAIT
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN