Cawapres Pilihan Jokowi di Pilpres 2019
Pengumuman sosok Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 ini sempat memicu drama. Dimana menjelang pengumuman tersebut, sosok yang kuat diduga sebagai cawapres Jokowi adalah Mahfudh MD. Sejak kamis pagi, di sejumlah media mantan ketua konstitusi ini mengaku sudah diminta bersiap-siap.
Namun Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (P3), Muhammad Rhomahurmuzy, satu dari 9 partai politik koalisi pengusung Jokowi menegaskan, pilihan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi bukan sebuah kejutan. KH Ma'ruf Amin dipandang sebagai sosok yang memiliki kriteria komplit dalam menjawab dinamika perpolitikan nasional, yakni perpaduan kelompok nasionalis dan relijius.
“Tidak ada kejutan, nama KH Ma’ruf Amin sejak awal selalu masuk dalam 5 – 10 besar tokoh yang disodorkan partai koalisi,” katanya kepada media.
“Republik ini dibangun diatas pelangi nasionalis relijius. sejarah pasangan pemimpin di Indonesia selalu perpaduannya seperti itu. itu yang jadi pertimbangan kita kenapa pilihan dijatuhkan pada KH Ma’ruf Amin.” katanya.
Rhomahurmuzy mengakui pemilihan sosok KH Ma’ruf Amin tidak lepas dari pertimbangan menyikapi dinamika politik di tanah air belakangan yang kental dengan politik identitas bernuansa kebencian dan SARA.
“Melihat keterpecahan di masyarakat karena isu politik yang muncul sejak kontestasi pilpres 2014, Pilkada DKI Jakarta hingga menjelang Pilpres 2019 ini masih seputar isu kebencian berbasis SARA dan kita mencari figure yang pas agar politik kebencian dan SARA ini tidak diteruskan.” tegasnya.
Sementara itu di kubu pesaing, Capres Prabowo Subianto hingga Kamis (9/8/2018) malam masih belum berhasil mencapai kesepakatan dengan parpol koalisinya mengenai siapa sosok Cawapres yang akan mendampinginya. Joko Widodo dikabarkan akan mendaftarkan diri ke komisi Pemilihan Umum (KPU) Jum'at besok yang menjadi tenggat akhir pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Pemilu Presiden 2019.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata