Cecar Muflihun dengan 50 Pertanyaan, Penyidik Polda Riau Mengeklaim Punya Data Penyimpangan
Nasriadi juga membeberkan bahwa sudah ada banyak ditemukan tiket perjalanan dinas yang terverifikasi fiktif.
"Kami sudah verifikasi ke maskapai, kebanyakan (tiket) fiktif, karena mereka (maskapai,red) juga punya data, punya file tiket yang mereka keluarkan, apalagi pada saat Covid, itu tidak ada penerbangan. Adapun penerbangan, tiket itu, tidak ada mereka keluarkan,” bebernya.
Pada pemeriksaan ke dua Uun, sekitar 50 pertanyaan dilontarkan penyidik. Namun, Uun mengaku kelelahan sehingga pemeriksaan akan dijadwalkan kembali.
"Setelah pertanyaan ke-50 dipending karena saksi mengaku lelah, atau tidak lagi fokus, tidak dapat menjawab dengan benar akhirnya meminta pemeriksaan sebagai saksi dipending. Ini akan terus berlanjut pemeriksaan sebagai saksi,” lanjut Nasriadi.
Kombes Nasriadi menambahkan agar Uun membawa data yang lengkap saat dipanggil untuk diperiksa penyidik.
“Pemeriksaan berikutnya kami penyidik berharap kepada yang bersangkutan (Uun,red) untuk membawa data-data. Karena tadi tidak membawa data sehingga menjawab seingat-seingatnya saja,” tuturnya.
Sementara itu, mantan PJ Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengatakan bakal kooperatif terkait pemeriksaan di Polda Riau.
“Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum tentu kita memenuhi panggilan,” ujar Muflihun, seusai pemeriksaan Senin (5/8) malam.
Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun dicecar 50 pertanyaan terkait dugaan korupsi perjalanan dinas SPPD fiktif di Sekretariat DPRD Riau 2020-2021.
- Polda Riau dan TNI Sebar 1.615 Personel Demi Kelancaran Pilkada 2024
- Aktivis Anti Korupsi Dukung Penuh Cabup-Cawabup Mimika JOEL
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Periksa Suami Airin terkait Korupsi, Kejati Banten Dituding Lakukan Politisasi Hukum
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah