Cedera ACL, Begini Penanganan Modernnya

Tim Ini Manfaatkan Teknologi Royal Sports Medicine

Cedera ACL, Begini Penanganan Modernnya
ILUSTRASI. FOTO: Indo Pos/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) adalah cedera yang mematikan bagi karir seorang atlet. Salah penanganan, bukan tak mungkin karir sang atlet tak akan bertahan lama. Kalaupun diterapi, membutuhkan waktu penyembuhan yang lama.

Salah satu pemain yang pernah mengalaminya adalah Zulham Zamrun. Pemain Persib Bandung itu divonis cedera ACL yang didapatkan ketika tampil di turnamen tarkam di Sulawesi beberapa waktu lalu.

Akibatnya, dia harus dioperasi dan absen bermain lantaran masa pemulihan yang dijalaninya cukup lama, satu tahun.

Untuk mengetahui lebih dalam soal cedera ACL, Tim Royal Sports Medicine Centre melakukan kegiatan Arthrocopy Live Surgery. Kegiatan ini sebagai pelatihan operasi tentang cedera ACL, berupa rekonstruksi dengan menggunakan berbagai system yang ada dan akan ditayangkan secara langsung. 

Menurut salah satu dokter di klinik tersebut, IGM Febry Siswanto SpOT kegiatan ini digelar untuk memberikan dan mentransfer pengetahuan tentang penanganan cedera khususnya ACL. 

“Jika penanganan yang tepat oleh dokter yang tepat akan mengurangi risiko cedera yang lebih serius. Penanganan yang tepat akan memberikan solusi medis yang berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan performa para atlet dan pelaku olahraga untuk kembali ke aktivitas berolahraga dan meningkatkan gaya hidup modern yang sehat dan berkualitas,” katanya Senin (29/2).

Royal Sports Medicine Centre memiliki cara pembedahan invasif, yaitu pembedahan yang dilakukan hanya dengan sayatan kecil pada sendi untuk memasukkan kamera dan alat operasi.

Operasi yang disebut arthroscopy itu juga dapat dilakukan pada sendi lutut, sendi panggul, sendi pergelangan kaki, sendi bahu, sendi siku, ataupun pada sendi pergelangan tangan.

Arthroscopy disebutnya memiliki kelebihan, antara lain luka operasi kecil sekitar 2-10 mm sehingga rasa sakit akibat pembedahan jauh berkurang dengan resiko infeksi yang lebih kecil dan pemulihan yang lebih cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News