Cedera Bengkak, Hilang dalam Tiga Hari
Rabu, 29 Desember 2010 – 11:55 WIB
Karena benda tersebut memang belum lazim digunakan di Indonesia, Mathias mengeluhkan sulit mencarinya di Jakarta. "Setelah ubek-ubek, saya akhirnya menemukan satu tempat yang menjualnya. Itu pun, katanya, mereka baru mendapatkannya," terang dia.
Menurut Mathias, pemijatan terhadap para pemain cedera yang selama ini acap dilakukan sangat berbahaya dan bisa merusak otot. Lelaki bertinggi 170 sentimeter yang selama empat tahun terakhir bekerja di sebuah klinik di Heerenveen, Belanda, tersebut mengungkapkan, ke depan dirinya ingin mendirikan pusat rehabilitasi bagi atlet atau pemain yang cedera di Indonesia. Sebab, saat ini pusat rehabilitasi seperti itu belum banyak di tanah air. "Di universitas, selain fisioterapi, saya belajar tentang cara menjadi pelatih fisik," ujar dia.
Karena fisioterapis belum populer di Indonesia, lelaki yang pernah menjadi fisioterapis di dua klub futsal di Belanda tersebut bersedia bergabung jika ada klub yang menginginkannya. (ali/c11/dwi)
Selama ini, timnas sepak bola Indonesia hanya mengandalkan dokter tim dan tukang pijat (masseur) untuk membantu para pemain yang cedera. Mulai tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sambut HUT Kaltim dengan Lari dan Pesona Wisata Lewat Maratua Run 2025
- Arema vs Persib: Kans Gervane Kastaneer Jadi Starter Gantikan David da Silva
- Diterpa Isu Pemain Bohong, Marc Klok Pilih Fokus Pertandingan Kontra Arema FC
- Perang Bintang Pesepak Bola Putri Belia Bakal Tersaji di Supersoccer Arena Kudus
- Live Streaming Semifinal Australian Open 2025 Djokovic Vs Zverev
- Marselino Ferdinan Menantikan Sentuhan Patrick Kluivert