Cederai Perbedaan di Negeri yang Toleran
Minggu, 31 Juli 2011 – 15:22 WIB
OSLO - Insiden pengeboman dan penembakan yang dilancarkan Anders Behring Breivik, 32, mengagetkan seluruh dunia. Pasalnya, Norwegia selama ini termasuk salah satu negara Skandinavia dan Nordic (kawasan di utara Eropa maupun Atlantik Utara). Negara-negara di kawasan tersebut dikenal luas toleran pada aneka perbedaan dan multikulturalisme.
Dalam pernyataannya saat hearing tertutup pada Senin lalu (25/7), Breivik menyebut bahwa dirinya justru ingin mengirim sinyal kepada pemerintahan sayap kiri Norwegia supaya menghentikan dekonstruksi (penghancuran) atas budaya Nordic dan impor masal imigran Muslim.
"Breivik bertindak sendiri dalam soal aksi kejahatan ektremisme-nya," tutur Kepala Pusat Anti Rasisme Kari Helena Partapuoli kepada Agence France-Presse. Namun, dia menilai tetap menarik untuk melihat perkembangan pemikiran sosio-politik pria 32 tahun tersebut. "Aksi teror itu bukan kebetulan atau terjadi begitu saja, tetapi muncul dari sebuah situasi kekosongan komunikasi politik," lanjut dia.
Menurut dia, kelompok sayap kanan Partai Kemajuan Norwegia (Norwegian Progress Party) yang sangat populis sangat piawai dalam menyetir dan mengontrol perdebatan publik, termasuk dalam menciptakan stigma atas muslim dan warga asing.
OSLO - Insiden pengeboman dan penembakan yang dilancarkan Anders Behring Breivik, 32, mengagetkan seluruh dunia. Pasalnya, Norwegia selama ini termasuk
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer