Cegah Anak Indonesia Kerdil, Fokus Perbaikan Gizi

Hal tersebut mengindikasikan, kebanyakan keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang gizi dan perilaku kesehatan yang tepat.
Apalagi masih banyak perempuan tidak menyadari pentingnya gizi bagi diri mereka sendiri.
Sebagai contoh, Iebih kurang dari 89,1% perempuan hamil yang mendapatkan tablet tambah darah, hanya 33,3% persen yang mengonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan (Riskesdas, 2013).
Contoh lainnya adalah belum semua anak usia 0-5 bulan mendapatkan air susu ibu (ASI) ekslusif. Data PSG 2016 menyebutkan hanya 54% yang menerima ASl ekslusif.
"Itu menunjukkan masyarakat khususnya keluarga, membutuhkan pelayanan konseling ASI eksklusif. Praktik-praktik pemberian makan serta pola asuh bayi dan anak yang tepat agar tercukupi kebutuhan gizinya," paparnya. (esy/jpnn)
Stunting (pendek/kerdil) merupakan kegagalan pertumbuhan sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Gubernur Sumsel Bersama Kepala BKKBN Salurkan MBG untuk Ibu Hamil di Palembang
- Si Melon PIK2 Bantu Warga Teluknaga Melawan Stunting
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet untuk Atasi Stunting
- Zakat dan Harapan bagi Generasi Bebas Stunting
- Program MBG di Bogor Dimulai, Upaya Baru Tekan Stunting