Cegah Begal, Kapolrestabes Bandung Kerahkan 80 Personel Keliling Kota

jpnn.com, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengaku mengerahkan 80 personel untuk patroli berkeliling setiap malam hingga dini hari guna mengantisipasi kejahatan di jalanan seperti begal, atau aksi geng motor.
Patroli dilakukan dari pukul 21.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB berskala besar karena melibatkan berbagai satuan.
"Patroli di seluruh wilayah hukum Polrestabes Bandung, di tempat-tempat biasanya kerap sekali terjadi tindak pidana dan ini akan kami lakukan setiap hari untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Bandung," kata Aswin di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Kamis.
Dia menjelaskan lokasi yang menjadi fokus patroli adalah yang pernah terjadi tindak pidana, di antaranya taman-taman tempat berkumpul pemuda, minimarket, hingga kawasan Tamansari yang diduga menjadi sarang geng motor.
"Tempat lain yang biasa kumpul dan sering menjadi tempat perencanaan perbuatan kriminal itu langsung kami imbau, kalau tidak kami langsung bawa ke polres," kata dia.
Aswin mengimbau kepada masyarakat melaporkan ke pihaknya apabila mengetahui adanya kelompok yang berkumpul dan diduga akan melakukan aksi kriminalitas.
"Mohon melapor kepada Polrestabes Bandung atau polsek agar kegiatan patroli ini bisa langsung menyentuh ke warga yang merasa jadi korban," katanya.
Untuk itu, dia memastikan pihaknya tidak akan kendur dalam menghadapi para pelaku aksi kriminalitas jalanan seperti begal, geng motor, dan pelaku kekerasan lainnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung tak ingin daerahnya rawan begal atau aksi geng motor.
- Lemhannas RI Gelar Studi Strategis di Jawa Barat untuk Perkuat Ketahanan Nasional
- Duit Habis Dipakai Judol, Pria di Bandung Pura-Pura Jadi Korban Begal, Bikin Gaduh
- Perhutani Bakal Sanksi Tegas Tempat Wisata Alam yang Melanggar Aturan
- Bentrokan Warga di Sukahaji, Wali Kota Farhan: Hormati Proses Hukum
- Pria di Bandung Nyaris Tewas Gara-Gara Jadi Korban Pengeroyokan Salah Sasaran
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan