Cegah Budaya Luar, Anak Harus Paham Jati Diri Bangsa

Cegah Budaya Luar, Anak Harus Paham Jati Diri Bangsa
Pagelaran seni dan budaya Indonesia yang ditampilkan oleh Prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Garuda Unifil Misi Perdamaian Dunia PBB di Lebanon pada acara Culture Presentation. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Anak muda harus mengenal nilai dan norma budaya bangsa sebagai bentuk jati diri.

Dengan hal itu, negara tidak akan terpengaruh menghadapi arus dan pengaruh budaya luar yang tidak sesuai.

"Anak-anak muda perlu dikenalkan kepada budaya-budaya lokal, sehingga tidak tercerabut identitasnya, identitas budayanya, identitas sosialnya. Hal ini sangat penting," kata Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dalam keterangan yang diterima.

Era globalisasi, menurut mantan Panglima TNI ini, menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Di mana, segala norma dan etika yang menjadi kekuatan, tidak tergerus dengan kemajuan zaman. Justru sebaliknya, dapat tetap hidup ditengah arus global.

Saat menghadiri pembukaan pameran karya seni kolaborasi Goenawan Mohamad dan Hanafi bertajuk ’57 x 76’, di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (21/6), Moeldoko juga mengatakan senada. Melestarikan seni dan budaya merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesatuan bangsa.

Dengan hal itu, ancaman seperti hoaks, berita palsu dan ujaran kebencian yang berkembang tidak akan mengganggu kehidupan anak bangsa. "Melalui seni, kami sungguh amat berharap agar nilai-nilai luhur bangsa itu, terus terjaga," kata Moeldoko.

Pameran tersebut menampilkan 217 karya seni yang dikerjakan bersama dua seniman berbeda latar belakang selama enam bulan terakhir.

Penguatan budaya lokal harus dilakukan agar tidak hilang karena derasnya arus globalisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News