Cegah Budaya Luar, Anak Harus Paham Jati Diri Bangsa
Moeldoko juga menunjukkan salah satu karya dalam ruang pameran, yakni sebuah payung tanpa kain, yang lebih menyerupai tongkat.
"Karya itu menunjukkan pentingnya kami memiliki pegangan atau penuntun. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia perlu memiliki pegangan yang kuat," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengatakan, Indonesia memang menghadapi situasi yang tidak mudah dalam masalah pengaruh budaya asing. Saat ini, kebudayaan melalui medsos dan media konvensional tidak bisa dibendung.
"Saya kira tantangannya memang sulit, karena tidak ada pijakan bersama dari pemerintah pusat dan daerah dalam hal seni dan budaya," kata dia.
Selain itu, anggota Komisi X DPR Nizar Zahro mendukung penguatan budaya lokal agar tidak hilang karena derasnya arus globalisasi.
Artinya, kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah dipertahakankan menjadi kultur permanen sehingga tidak terkikis jika ada budaya asing masuk.
Lebih lanjut kata Nizar, masing-masing daerah wajib mengampanyekan budayanya dengan cara seperti pameran budaya di daerah untuk menarik wisata domestik dan luar negeri. “Pameran juga untuk mengenalkan kepada anak cucu kita,” kata Nizar. (tan/jpnn)
Penguatan budaya lokal harus dilakukan agar tidak hilang karena derasnya arus globalisasi.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Clara Shafira Krebs Siap Harumkan Nama Indonesia di Ajang Miss Universe 2024 di Meksiko
- Konsisten Memajukan Kebudayaan, Kemendikbudristek Raih Penghargaan
- 3 WNA Raih Penghargaan AKI 2024 karena Bantu Majukan Budaya Indonesia di Luar Negeri
- Siswa-siswi Sekolah Kesatuan Bangsa Sabet Medali Emas di WDF 2024 Korsel
- Worcas Coffee Memperkenalkan Keunikan Kopi Luwak & Kemasan Budaya Indonesia