Cegah Cerai, Calon Kada-Wakada Harus Kenal Lama
Senin, 30 Januari 2012 – 07:08 WIB
JAKARTA - Para pengincar kursi kepala daerah-wakil kepala daerah diingatkan agar tidak sembarangan memilih pasangan duet. Fenomena pecah kongsi di banyak daerah harus dijadikan pelajaran. Mencari jodoh dengan prinsip 'asal dapat', juga harus ditinggalkan. Dia mengatakan, memang bukan persoalan yang enteng bagi para kandidat untuk memutuskan sendiri siapa yang akan menjadi pasangannya. Bisa saja antara kandidat cagub dengan kandidat cawagub merasa cocok, namun partai punya keputusan lain. Ini akan merepotkan para kandidat.
Peringatan ini disampaikan pakar Sosiologi Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito. "Pecah kongsi menurut saya merupakan dampak dari proses pencalonan pasangan yang tidak punya kedekatan ideologi, tidak kenal dekat secara personal, dan karena ketidakcocokan program," ujar Arie saat dihubungi JPNN.
Baca Juga:
Oleh karenanya, mantan aktivis 1998 itu menyarankan agar para kandidat sejak jauh hari sudah mulai saling mengenal karakter masing-masing. Dari pengenalan itu sekaligus bisa diketahui arah program dan warna ideologi calon pasangan. "Interaksi antarkandidat cagub dengan cawagub harus dilakukan dalam waktu yang lama, jauh sebelum pendaftaran pasangan," ulasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Para pengincar kursi kepala daerah-wakil kepala daerah diingatkan agar tidak sembarangan memilih pasangan duet. Fenomena pecah kongsi di
BERITA TERKAIT
- Kampanye Pilkada Berakhir, KPU Kota Bandung Minta Tim Paslon Berpartisipasi Membersihkan APK
- Rocky Gerung Mengajak Anak Muda Menggunakan Nalar Kritis dalam Memilih Pemimpin
- Survei Poltracking, Elektabilitas Agustiar - Edy Tertinggi di Pilgub Kalteng
- Tablig Akbar Majelis Nurul Musthofa: Ridwan Kamil akan Perjuangkan Pengajian di Monas
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02