Cegah Cerai, Calon Kada-Wakada Harus Kenal Lama
Senin, 30 Januari 2012 – 07:08 WIB
Pasalnya, menurut Arie, partai punya kecenderungan untuk mengabaikan kedekatan personal antara balon cagub dengan balon cawagub. Partai, lanjutnya, sering kali mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan pragmatis. "Biasanya partai menentukan calon dan pasangannya menjelang pelaksanaan pilgub. Itu pun berdasarkan pertimbangan pragmatis, yakni siapa yang punya uang besar," urainya.
Baca Juga:
Padahal, menurut Arie, 'pengantin' yang dipaksakan punya potensi besar untuk 'cerai' saat sudah berkuasa nantinya. Tanpa saling mengenal, tidak punya kesamaan program dan ideologi, menurut Arie, roda pemerintahan yang dijalankan pasangan gubernur-wagub, bakal tidak efektif. "Karena mereka akan saling melemahkan. Pecah kongsi," cetusnya. (sam/jpnn)
JAKARTA - Para pengincar kursi kepala daerah-wakil kepala daerah diingatkan agar tidak sembarangan memilih pasangan duet. Fenomena pecah kongsi di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polisi Bersenjata Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada di Inhu
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- Kampanye Pilkada Berakhir, KPU Kota Bandung Minta Tim Paslon Berpartisipasi Membersihkan APK
- Rocky Gerung Mengajak Anak Muda Menggunakan Nalar Kritis dalam Memilih Pemimpin