Cegah Computer Vision Syndrome dengan Aplikasi ReReA
jpnn.com - SURABAYA - Vida Nourma Chakim sangat bingung ketika pandangan matanya kabur. Bukan hanya itu, mahasiswa Universitas Airangga (Unair) tersebut juga mengalami sakit kepala dan susah konsentrasi. Setelah diperiksa ke dokter mata, diketahui dia menderita computer vision syndrome (CVS).
Itu adalah sekumpulan gejala gangguan penglihatan yang disebabkan penggunaan komputer, termasuk tablet, pad, dan smartphone, yang relatif lama dan secara terus-menerus. "Ternyata banyak teman-teman yang mengeluh hal yang sama," terang Vida.
Kondisi tersebut menginspirasi Vida bersama Widi Eko Zanuar, Ana Fauziatul, dan Nuri Fashichah untuk membuat aplikasi komputer yang bisa mencegah mata perih. Empat mahasiwa jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknik Unair itu lantas membuat aplikasi bernama ReReA (Rest Reminder Application).
"Berupa aplikasi reminder agar beristirahat saat berada di depan komputer. Sebab, istirahat adalah cara untuk mengurangi risiko menderita CVS," ucap Vida.
Aplikasi tersebut akan berbunyi dan menampilkan gambar animasi secara otomatis. Gambar itu muncul dalam interval tiap 2 jam selama 10 detik. Ketika reminder tersebut muncul, pengguna diharapkan sadar untuk meluangkan waktu beristirahat sejenak.
Aplikasi itu dibuat dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Software tersebut berukuran 721 kilobyte (KB) dan dapat diinstal di semua OS, kecuali Windows 8. ReReA memiliki interval waktu alarm mulai 40, 60, 80, hingga 120 menit.
Aplikasi itu mereka buat selama empat bulan. ReReA merupakan software sistem alarm autorun. ReReA berjalan otomatis saat komputer dinyalakan dan menampilkan kata-kata penulis ketika alarm berbunyi.
Dengan aplikasi tersebut, mereka berharap dapat mengurangi jumlah penderita CVS. "Memang, tujuan pembuatannya adalah mengurangi gejala yang dialami penderita CVS saat menggunakan komputer," kata Vida.
SURABAYA - Vida Nourma Chakim sangat bingung ketika pandangan matanya kabur. Bukan hanya itu, mahasiswa Universitas Airangga (Unair) tersebut
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia