Cegah Demo Anarkis, Mediator Hubungan Industrial Diperkuat

jpnn.com - JAKARTA - Untuk mencegah terjadinya aksi demonstrasi anarkis dari dari pekerja dan mempererat hubungan pekerja-pengusaha di seluruh tanah air, empat lembaga negara menandatangani kerjasama memperkuat peran Mediator Hubungan Industrial.
Empat lembaga itu di antaranya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Badan Kepegawaian Negara. Dalam kerjasama disepakati dukungan mengoptimalkan jabatan fungsional Mediator Hubungan Industrial.
“Kesepakatan 4 lembaga pemerintah ini menjadi momentum bagi Mediator Hubungan Industrial di Indonesia, dengan melakukan penetapan dan persetujuan formasi Pegawai Negeri Sipil. Semua sepakat saling membantu dan mendukung optimalisasi jabatan fungsional Mediator Hubungan Industrial," Kata Menakertrans Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Jumat ( 27/12).
Muhaimin mengatakan tugas dan fungsi kerja mediator hubungan industrial sebagai ujung tombak dalam suatu mekanisme mediasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Mediator menjadi fasilitator yang mempertemukan kepentingan pekerja/buruh dengan pengusaha.
“Mediator Hubungan Industrial di tingkat pusat dan daerah memliki peranan yang strategis dan menentukan untuk mempercepat penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan mengantisipasi terjadi demo pekerja/buruh di tingkat perusahaan,” jelas Menteri asal PKB itu.
Diakui, salah satu kendala dalam dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial adalah masih terbatasnya jumlah petugas mediator hubungan industrial serta belum meratanya kualitas dan kuantitas mediator. Apalagi saat ini masalah ketenagakerjaan menjadi urusan wajib daerah sesuai peraturan otonomi daerah.
Karena itu Muhaimin mengharap dukungan optimal dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. “Kepala Daerah sesuai semangat otonomi daerah diharapkan memiliki sistem penempatan, rotasi/mutasi dan pembinaan yang konsisten bagi para pejabat Mediator Hubungan Industrial di daerah," harap Muhaimin.
Menurut data Kemenakertrans, saat ini hanya tercatat 829 orang mediator hubungan industrial untuk menangani 225.852 perusahaan dengan jumlah pekerja 16.202.824 pekerja. Padahal idealnya, dibutuhkan minimal 2.353 mediator hubungan industrial.
JAKARTA - Untuk mencegah terjadinya aksi demonstrasi anarkis dari dari pekerja dan mempererat hubungan pekerja-pengusaha di seluruh tanah air, empat
- Jangan Tolak PPPK Paruh Waktu, Gaji dan Tunjangan Hampir Setara, Ada THR
- Ini Respons Prabowo soal Kasus Pertalite Dioplos Jadi Pertamax
- Peluncuran Bank Emas, Prabowo Berterima Kasih kepada Jokowi
- KPK Periksa Dirut PT Alfriz Auliatama Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Rumah Jabatan DPR
- Wagub Taj Yasin Pengin Masyarakat Memanfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
- Ketua HIPMI Jaya Dorong Pemerintah Libatkan UMKM dalam Program Danantara dan RUU Minerba