Cegah Efek Negatif WFH, Kemnaker Gelar Webinar Berdamai dengan Pandemi

Cegah Efek Negatif WFH, Kemnaker Gelar Webinar Berdamai dengan Pandemi
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi dalam webinar Berdamai dengan Pandemi. Foto: Kemnker

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyatakan pandemi Covid-19 berakibat pada munculnya perubahan-perubahan serta adaptasi-adaptasi dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, seperti perubahan cara kerja dari konvensional menjadi bekerja secara online.

"Adaptasi kebiasaan baru menuntut untuk siap menggunakan teknologi informasi di tengah perkembangan disrupsi industri yang dikenal dengan revolusi industri 4.0, sehingga bekerja secara online atau dalam jaringan, dewasa ini menjadi sebuah keniscayaan," ucap Sekjen Anwar.

Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Pusat Pengembangan SDM Ketenagakerjaan menggelar Webinar bertajuk "Berdamai Dengan Pandemi: Be Happy, Be Healthy, Keep Productivity” pada Senin (19/7).

Webinar ini menghadirkan dua pembicara yaitu Praktisi Kesehatan, Lula Kamal dan Psikolog, Tika Bisono.

Anwar menilai dalam situasi seperti ini, tuntutan untuk terus bekerja secara produktif menjadi hal yang tidak mudah untuk dicapai.

Sebab, tidak adanya kesiapan perencanaan kerja, kesiapan sarana prasarana kerja, atau kesiapan para pelaksana dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kelancaran pekerjaan merupakan penyebab utama yang dapat menghambat produktivitas kerja secara online.

"Oleh karena itu, kita dituntut untuk tidak hanya mampu bekerja secara produktif, tetapi juga dapat bekerja secara inovatif, khususnya dalam rangka memberikan pelayanan fungsi-fungsi ketenagakerjaan kepada masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Anwar menyebut terdapat hal lain yang penting untuk disoroti yakni dampak positif dan negatif dari perubahan cara kerja yang dilakukan secara online.

Anwar menilai dalam pandemi, tuntutan untuk terus bekerja secara produktif menjadi hal yang tidak mudah untuk dicapai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News