Cegah Generasi Teler, BNN Harus Gandeng Ormas
Rabu, 15 Mei 2013 – 06:08 WIB
Mestinya, begitu pula terhadap bahaya narkoba. Harus dipupuk kepedulian, bagaimana jika keluarga sendiri yang terjerat. “ Ya harus ada pemahaman sama seperti menghadapi kebakaran, tak mau rumah sendiri ikut terbakar. Nah, kalau narkoba, tak mau keluarga sendiri yang kena,” kata Dik Dik.
Baca Juga:
Dia menyebut tiga hal yang mendorong narkoba terus beredar. Pertama, ada orang yang mau. Kedua barang tersedia, dan ketiga lingkungan yang mendukung. Karena itu, jika lingkungan itu menolak, meski ada peminat dan ada bandar, peredaran akan susah berkembang biak. "Kalaupun ada narkoba, tapi lingkungan itu menolak, bandar juga susah,” ujarnya.
Bahkan lebih kerasnya, lingkungan mengenakan semacam sanksi sosial. Misalnya, lingkungan tak memberi tempat bagi para bandar. Bila ketahuan, diusir dari lingkungan. Dengan warning sosial, pergerakan bandar kian sempit. Tak seperti sekarang, justru lingkungan masyarakat yang permisif dimanfaatkan bandar. Bahkan, sampai ada home industri narkoba. “ Itu karena antartetangga tak peduli,” kata dia.
Disebutkan, sekarang ini 40 sampai 50 orang setiap hari meninggal karena narkotika. :Itu ancaman nyata kita. Idealnya semua bergerak. Ikut menyadarkan bahaya narkoba. Saling mengajak, dan saling mencegah, “ ujar Dik Dik.
JAKARTA - Peredaran narkoba sudah merambah ke segala lini, hingga ke pelosok. Obat-obatan terlarang itu mengancam generasi bangsa. Kepala Bidang
BERITA TERKAIT
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih