Cegah Harga Bahan Pokok Melambung di Perdesaan, Ini Tawaran Solusi dari Menteri Marwan
jpnn.com - JAKARTA - Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok pada Bulan Ramadan dan jelang Lebaran menjadi perhatian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Kementerian yang dipimpin Marwan Jafar itupun merasa perlu menyiapkan strategi agar harga-harga kebutuhan pokok di desa-desa tak melambung tinggi.
Marwan mengatakan, Presiden Joko Widodo memang telah memberi warning kepada pihak manapun yang memainkan harga kebutuhan pokok ditindak tegas. Sebab, praktik para spekulan selama ini adalah menjadikan Ramadan dan Lebaran sebagai momen untuk mengeruk keuntungan berlebihan dengan cara memainkan harga bahan pokok.
"Ini tentu memberatkan masyarakat yang harusnya khusyuk dalam berpuasa dan gembira saat Idul Fitri, justru diganggu oleh harga-harga yang mencekik” ujarnya di Jakarta, Selasa (23/6).
Politikus muda PKB itu lantas menyodorkan gagasannya untuk menekan harga bahan pokok terutama di kawasan perdesaan. Menurutnya, BUMN seperti Perum Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang bertugas melakukan stabilisasi harga bahan pokok hendaknya menggandeng badan usaha milik desa (BUMDes) dalam distribusi maupun operasi pasar.
"Saya mengusulkan supaya lembaga pangan desa ataupun BUMDes dilibatkan dalam jaringan distribusi bahan kebutuhan pokok, termasuk dalam pelaksanaan operasi pasar. Ini penting untuk mengatasi fluktuasi harga akibat lonjakan permintaan saat momen Ramadan ataupun karena kelangkaan akibat permainan dari pihak tertentu” cetusnya.
Marwan menjelaskan, BUMDes bisa berperan sebagai distributor bahan pokok di desa-desa. Mantan pimpinan Panitia Khusus RUU Desa itu juga melihat faktor kedekatan lokalitas membuat BUMDes bisa berperan besar dalam menekan lonjakan harga bahan pokok di perdesaan.
“BUMDes bisa ikut membantu petani desa mulai dari proses tanam, perawatan dari hama, hingga tahap panen, membeli dan menggiling jadi beras lalu menyimpan dan menyalurkannya sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Karena BUMDes lokasinya di desa sehingga lebih mudah berbisnis dengan petani desa yang juga anggotanya,“ paparnya.
Selain itu, katanya, BUMDes juga bisa dilibatkan dalam penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) maupun beras operasi pasar. Ia meyakini sumber daya manusia yang dimiliki BUMDes cukup mampu untuk dilibatkan dalam menekan laju kenaikan harga bahan pokok.
“Banyak pengurus dan anggota Bumdesa yang berlatar belakang petani dan pedagang bahan pokok seperti beras. Jadi mereka paham betul seluk beluk pengadaan bahan pokok dan penyalurannya,” tandasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok pada Bulan Ramadan dan jelang Lebaran menjadi perhatian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025