Cegah Harga Jagung Jatuh, Mentan Amran Stop Impor

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan akan menghentikan impor jagung bila langkah itu diperlukan untuk mencegah harga jagung petani jatuh.
Menurut dia, impor semestinya menjadi opsi terakhir dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional.
Apalagi selama petani lokal mampu menyediakan kebutuhan jagung untuk pakan, semestinya opsi paling utama adalah menyerap jagung petani terlebih dahulu.
”Saat ini teriakan dari petani jagung sangat kencang. Harga jagung di tingkat petani diberitakan di banyak media. Mereka (petani jagung, red) adalah pahlawan pangan. Kalau pangan tidak ada, negara juga tidak ada,” tegas Mentan Amran saat hadir berdiskusi dalam kegiatan Rapat Koordinasi Antisipasi Panen Raya Jagung, di kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis, (14/3).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung nasional pada Januari – April ini diperkirakan akan mencapai 5,3 juta ton.
Puncak panen terjadi pada bulan Maret, mencapai 2,3 juta ton. Sehingga penyerapan jagung petani harus dilakukan secara segera.
Di hadapan para pengusaha pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Amran menyebutkan pihaknya tidak segan untuk menghentikan impor bila diperlukan.
Dia mengharapkan para pengusaha bisa lebih aktif dalam menyerap jagung petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan akan menghentikan impor jagung bila langkah itu diperlukan untuk mencegah harga jagung petani jatuh.
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Waspada, Modus Penipuan Unlock IMEI
- Ketua Umum KSPSI Canangkan Perang Melawan Impor Ilegal