Cegah Ina Si Nononk Makin Banyak, Ini Usul Kak Seto ke Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Psikolog anak, Seto Mulyadi meminta Presiden Joko Widodo untuk segera menyerukan gerakan untuk menyetop segala ancaman dan tindak kekerasan terhadap anak-anak. Pria yang lebih beken disapa dengan nama Kak Seto itu menegaskan, anak-anak Indonesia harus terlindungi dari berbagai kekerasan dan ancaman, termasuk pornografi.
Pernyataan Kak Seto sebagai respons atas menyebarnya foto dari akun Ina Si Nononk di Facebook yang menunjukkan dua bocah ingusan seolah baru saja melakukan hubungan layaknya suami istri. Kak Seto menegaskan, kemajuan teknologi dan media sosial yang mudah diakses bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak-anak.
"Kasus apa pun itu yang menyangkut anak-anak, entah kekerasan yang mereka terima, pornografi anak yang mudah mereka tiru, itu harus kita waspadai bersama. Selama ini sudah cukup banyak temuan-temuan kekerasan pada anak," ujar Kak Seto kepada JPNN.COM, Kamis (3/3).
Kak Seto menegaskan, membebaskan anak-anak dari kekerasan maupun pengaruh buruk tidak hanya menjadi tugas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ataupun satuan tugas (satgas) perlindungan anak. Menurutnya, seluruh kalangan harus bekerja sama melindungi anak-anak dari pengaruh buruk, termasuk kekerasan.
Untuk itu, Kak Seto sangat berharap Presiden Jokowi turun tangan. Ia optimistis gerakan masyarakat untuk melindungi anak-anak akan semakin menggema jika presiden benar-benar terlibat.
"Makanya saya meminta supaya presiden juga turun tangan gerakkan setop kekerasan pada anak-anak dan lindungi mereka dari pengaruh buruk. Karena ini sudah cukup parah ya. Harus dibentuk satgas PA (perlindungan anak, red) di tingkat RT, RW. Mereka juga harus dilibatkan," cetusnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- LRT Jabodebek Perpanjang Jam Operasional saat Malam Tahun Baru, Berikut Jadwalnya
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali